Kiranya Kasih Sukatjita dan Damai Sejahtera menyertai Saudara senantiasa - Tuhan Memberkati, amin

Jumat, 30 Januari 2015

Pantai Ngeden

     Pagi itu mentari tanpa malu-malu pantjarkan hangat sinarnya, embunpun tampak indah menyambutnya... kami mulai disibukkan dengan prepare bekal yang akan dibawa untuk explore pantai baru yang kami dapatkan dari Google...
Tak sabar tuk memulai perjalanan menantang ini, terbayang Pantai indah yang belum terjamah... 


Dan pantai itu namanya super aneh dan terkesan negatif, Pantai Ngedan. Saya bilang begitu karena setahu saya Ngedan berasal dari kata dasar Edan! Dengan awalan Nge berarti menunjuk pada kata kerja. So, ngedan bisa diartikan sebagai : melakukan tindakan seperti orang Edan/Gila... 
dari ulasan nama diatas membuat kami semakin penasaran untuk menginjakkan kaki di pantai tersebut. Apa benar pantai ini bisa untuk Ngedan???

       Hari semakin panas jarum jampun sudah menunjukkan pukul 10pagi... bergegas kami berangkat dengan Vario putih butut andalan kami. Rute yang ditempuh tentu Jl. Wonosari - Panggang yang tidak banyak kelokan tidak ada tanjakan dan tentu saja tidak ngronjal... pokoknya rute ini beda jauh dengan rute pantai Baron yang ramai, berkelok-kelok dan full tanjakan...



        Keluar dari kota Wonosari kami melewati Makam Ki Ageng Giring di daerah Sodo, yang terkenal itu. Area makam sudah dibangun terlihat bagus dan bersih, tak heran banyak peziarah yang datang setiap harinya.
   

       















         Area berlatih TNI di Paliyan menjadi tempat indah nan sejuk yang kami lewati selanjutnya... kebetulan pas ada anak sekolahan yang camping disana, suasanapun diramaikan dengan kegiatan mereka dan sibuknya para pedagang tiban. Musim panen jagung yang sedang berlaku menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar... pentjari Walang. Tak menyianyikan kesempatan itu kamipun membeli beberapa renteng Walang untuk digoreng nggo wedhangan...






      

















           Sejurus kemudian kami melewati Hutan lindung pemerintah yang diberi label : Suaka Marga Satwa Paliyan... lutjunya ada juga plang yang bertuliskan dilarang berbuat ***sila... Pertanyaan yang kemudian muntjul di benak kami, emang ada ya yang berbuat gituan di hutan??? gak takut dikruyuk semut atau apa gitu... Ha ha haaa...



      














       Masuk Ketjamatan Saptosari plang pantai Ngeden sudah terlihat jelas... Eh, namanya diganti tho... Maybe...
Jalan yang lurus halus dan mulus beruban menjadi gronjal karena aspal yang telah uzur dan rusak... perlu kehatihatian untuk lewati jalan ini ya guys... perkampungan yang kami lewati juga terasa hangat, warga menyambut kami dengan senyuman tulus... sungguh damai hidup dilingkungan yang bersahaja seperti ini...





















        Tak seberapa jauh kamipun mendapati jalan aspal lagi yang bagus,dan nyaman untu dilewati kendaraan. Hingga akhirnya kembali kami menemukan plang penunjuk arah... dari sini jalan berubah menjadi sepasang tjor blok yang sudah menjadi trend di semua jalan kampung diseluruh Gunungkidul. Mungkin itu juga karena bantuan Semen dari pemerintah yang diberikan setiap tahun kepada seluruh Desa di Indonesia.



















         Terasa angin semakin kentjang menerpa kami, sayup terdengar debur ombak dari kejauhan... rupanya kami telah sampai ditujuan... sejurus kemudian dihadapan kami terpampang keindahan Laut Selatan yang begitu elok... 

















           Rupanya pembangunan sudah dimulai beberapa saat yang lalu, terbukti dengan gazebo yang kami temui di pinggir pantai dan area parkirpun masih kelihatan baru... terlihat ada 2,3 motor yang sudah mendahului kami...



            Pemandangan seindah ini tentu tidak kami lewatkan begitu sadja... Jeprat-jepret berfoto ria kami lakukan untuk mengabadikan momen indah ini. Sungguh pemandangan yang masih alami...

























         Jernihnya air laut sungguh mengoda kami untuk merasakan sensasi segarnya... tanpa ba bi bu kami segera mentjeburkan diri di hempasan ombak lautnya... so damn lovely... kebersamaan yang indah kembali kami nikmati di alam ini...


















            Hari yang terik tidak menjadi halangan untuk menikmati pantai ini, karena di bagian barat terdapat tjelukan yang menyerupai gua untuk kita berteduh disana... 





























   Pantai ini juga tidak begitu luas, panjangnya kurang dari 100m... ketjil memang untuk ukuran pantai di Gunungkidul. Tapi karena hanya kami berdua yang ada disitu saat itu, pantai ini kelihatan tjukup luas... serasa kami memiliki pulau pribadi... just for two of us!  Amazing...
  







            














  Kebersamaan ini harus segera berakhir dengan ditandai awan mendung yang tiba-tiba datang menghampiri... karena belum ada fasilitas toilet umum, tanpa bilas kami bergegas untuk menyudahi atjara jeguran kali ini... 




           














          Pembangunan yang belum rampung juga menyisakan masalah yang selalu ada di obyek wisata Gunungkidul. Ketidak tersedianya Tempat Sampah menjadi alasan para pengunjung untuk membuang sampah di sembarang tempat... dan ini yang kami temui... Mari jaga alam ini dengan melakukan hal yang paling sederhana yang bisa kita semua lakukan: Jagalah Kebersihan!

















            Sesampai di atas ternyata sudah banyak pengunjung lain yang datang, tjuatjapun kembali panas. Kami berjalan naik kebukit yang tidak begitu tinggi dan... oh my God... keindahan lainnya kami dapati disini... take a look...






         Jalan setapak yang halus juga memudahkan setiap pengunjung yang mau menyusuri bukit indah ini...


















      
      Setiap hari pasti ada sadja Pantai yang baru yang selalu menjadi hasrat untuk dikunjungi... dan kebetulan semua ada disekitar kami... di bumi Gunungkidul yang kami tjintai.
           

3 komentar: