Kiranya Kasih Sukatjita dan Damai Sejahtera menyertai Saudara senantiasa - Tuhan Memberkati, amin

Sabtu, 26 April 2014

Dry Dock 'Carnival Freedom 2014'

  • Laporan pandangan mata Dry Dock Freedom 19 April - 3 Mei 2014 di Freeport Bahamas...
  • Dry Dock kali ini menjadi dry dock yang ke sekian kali aku jalani, di 2 perusahaan berbeda dan kapal yang semua beda.
  • dan yang satu ini menjadi yang terberat sepanjang masa... tapi tak terasa kalau kita menjalaninya dengan iklas dan senantiasa berserah padaNya...
  • Praktis aku hanya menjalani 1 krus 6 hari sebelum akhirnya diterjunkan ke arena Dry Dock ini, karena aku join tgl 13 April 2014.
  • Ada yang perlu digaris bawahi pada Dry Dock kali ini karena Hskp Manager yg baru yg belum pernah mengalami Dry Dock, sehingga kelihatan sekali keteter, kewalahan membagi tugas dan memutuskan mana yang menjadi prioritas, sehingga sampai hari ke 3 kita nowhere to go... hari ke-4 baru dapat T-shirt Team Member yg merupakan seragam Nasional Dry Dock, padahal departermen lain dah jauh hari sebelum Dry Dock sdh dapat dan sudah ada schedule pembagian tugas...
  • Yang menarik adalah section ku, #57 di Deck 10 depan. ketika yang lain pada bingung dan sibuk service Kontraktor dan kru, sectionku dibiarkan kosong tanpa penghuni... praktis hari-hari kujalani dengan hanya wira-wiri tjek kabin...
  • Yang paling menonjol saat Dry Dock ini adalah pengunaan Gadget... karena semua perlu main Game, dominasi Iphone sudah mulai tergeser Samsung... slogan dulu 'Iphone or nothing' sudah tidak berlaku lagi, karena pengguna Samsung sekarang tidak malu-malu lagi untuk menampakkan diri... jadilah Iphone or Samsung!
  • Hari ini aku dapat libur, kerja tjuma sampai jam 11.00... karena di Kapal tidak ada signal Telp atau Internet maka mau tidak mau harus ke Downtown untuk mendapatkan signal... dan pas hari ini Tgl. 26 April 2014...
  • Monggo silahkan disimak foto-foto hasil jepretan selama dry dock berlangsung...
  • kritik dan saran untuk kemajuan Blog ini sangat kami harapkan, silahkan kasih saran, usulan, kritikan dan masukan sehingga Blog ini bisa berguna bagi semua... yah, minimal membunuh sepi daripada Nothing 2 do...
  • salam Andreas Seluas Samodra

Senin, 07 April 2014

Lapangan Pemda Wonosari...

Membatja judul diatas, tentu kita mengeryitkan dahi... karena memang Salah! yang benar sebenarnya 'Alun-Alun Pemkab Gunungkidul' tapi karena memang ini yang sudah mendarah daging di hati semua warga Wonosari sehingga kita ya harus memakluminya... Apalah arti sebuah nama? kata Shakespeare, bunga Mawar walaupun diganti namanya dia tetap harum dan indah!
Ada apa rupanya dengan Lapangan Pemda ini...
tidak bisa dipungkiri lagi kalau keberadaan Alun-alun ini sangatlah penting, bukan hanya bagi pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul, tetapi juga bagi segenap warganya yang berjumlah 750.000 jiwa lebih, minimal bagi kami yang tinggal di dekatnya...

Alun-alun ini memfungsikan dirinya sebagai tempat nongkrong gratis yang aman dan nyaman, pembangunan terhadap alun-alun yang dilakukan Pemkab Gunungkidul sungguh membuat tempat ini makin asri, indah, nyaman dan bermanfaat, mungkin karena Bupatinya seorang wanita yaitu Ibu Badingah. Asri dengan ditanaminya puluhan pohon berbagai jenis mengelilingi alun-alun, membuat alun-alun selalu kelihatan EI yaitu Eyup tur Isis... Indah dengan ditatanya taman dan ditambah koleksi tanaman hiasnya yang berwarna-warni, yang paling menonjol adalah deretan rapi Putjuk Merah bak Pohon Natal mini yang menarik dengan kombinasi merah, oranye, kuning, hijau muda dan hijau putjatnya... Nyaman dengan dibangunnya bangku-bangku beton untuk duduk-duduk dan santai bersama teman atau saudara, Bermanfaat yaitu dengan diperlebarnya Jogging Track keliling lapangan dengan dua pilihan, yang rata dan yang berbatu untuk terapi refleksi.
Alun-alun ini juga sebagai barometer perkembangan dunia hiburan di Gunungkidul dan Wonosari pada khususnya, setiap perhelatan musik akbar selalu diadakan di tempat ini, tak terhitung jumlah penyanyi dan band ibukota yang sudah pernah tampil ditempat bersejarah ini, sebut saja Ungu, Wali, D'Masiv, ST12, Steven and Coconut treez, Inul dan masih banyak lagi yang lainnya...
Berperan sebagai area publik dan tempat nongkrong sejuta umat, tentu kawasan ini dilengkapi pula dengan kuliner yang luar biasa lengkap, tumplek blek di sini. Mulai dari makanan yang khas di Wonosari yang ada disepanjang jalan yaitu Bakmi Godog atau orang luar biasa menyebutnya Bakmi Jawa, dengan 4 pilihan spesialnya; Bakmi Godog, Bakmi Goreng, Nasi Goreng dan Magelangan (perpaduan dari Bakmi dan Nasi Goreng) dengan harga di kisaran Rp.8000 - Rp.10.000,- per porsinya berlaku di seluruh Gunungkidul sampai berita ini diturunkan 8 April 2014. Berikutnya yang tidak kalah rame dan favorit yaitu Lesehan, menunyapun mudah ditebak aneka bakar-bakaran dan gorengan Ayam Kampung, Lele, Bebek, Puyuh, Dara, Tahu dan Tempe. Belum lagi yang segmented, ada Steak dengan hot platenya yang seragam seluruh dunia berbentuk sapi panas, kita dapat merasakan sensasi kompeni dengan makan Steak dengan harga tjukup bersahabat yaitu Rp.9000,- sadja. Ada 2 pilihan yaitu Sapi dan Ayam... kamipun pernah mentjobanya, sausnya lumayan enak dangan harga segitu kita dapatkan daging yang dibalut tepung tebal gimbal plus beberapa bidji potongan kentang, buntjis dan wortel. Untuk yang Original dipasang harga Rp.15.000,- daging yang tanpa tepung. Bisa ditebak dengan harga sesepesial itu kita akan disuguhkan potongan daging sapi yang super tipis (kaya godhong pari), empuk dan bumbunya terasa... lumayan lah untuk ukuran lidah saya! Dan masih banyak lagi aneka makanan yang berjejer keliling lapangan bahkan sepanjang Jl.Agus Salim dan BrigJen.Katamso...
Keberadaan aneka Kuliner ini bukan tanpa masalah, karena limbahnya tentu mengotori trotoar dan mematikan beberapa tanaman hias di seputaran alun-alun.
Di setiap minggu pagi pukul 6.30 diadakan SMS 'senam minggu sehat' yang selalu diikuti ratusan massa, dipandu dengan seorang instruktur dan hentakan musik yang rantjak warga Wonosari diajak untu membiasakan hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi, istirahat tjukup dan berolah raga. Antusias dari masyarakat sangat besar untuk atjara ini, disediakan pula aneka Doorprize setiap minggunya. Dan hebatnya, orang nomor 1 di kabupaten ini selalu hadir, tanpa pengawal atau ajudan membaur dengan warganya ikut senam dan dengan ramah nan hangat menyalami semua peserta senam. Kamipun yang biasa jogging dan badminton setiap minggunya juga disalami. 
Lapangan Pemda Wonosari, telah menjadi tempat terfavorit di hati masyarakat Wonosari setiap hari pasti rame tidak siang tidak malam... aneka sepeda dan betjak hiasnya yang kerlap kerlip warna-warni mengingatkan kita pada Alun-Alun Kidul Jogjakarta...
Jadi ingat sebuah Quote : I an a Sailor... I've been to many places... From East to West from North to South... I saw the World! and I discovered one thing...
'Home is the most beautiful place on Earth!'


Pantai Kukup, keindahan yang sempurna!

  • Pantai ke dua yang terdekat dari kota Wonosari setelah Pantai Baron adalah Pantai Kukup. Pesona pantai Kukup tidak diragukan lagi... dengan pasir putihnya yang membentang. Setiap orang pasti langsung bilang kalau pantai Kukup mirip dengan pantai Tanah Lot di Bali. Karena sama-sama memiliki Pulau  karang di dekat pantainya.
  • Ikon dari pantai Kukup adalah Jembatan yang menghubungkan pantai dengan pulau karang, yang juga merupakan spot untuk berfoto-foto yang paling favorit. Keberadaan gazebo atau rumah ketjil di tengah pulau tersebut menambah nilai artistik nan apik.
  • Di pantai ini juga terdapat nelayan yang menjual Ikan hias berbagai matjam dengan warnanya yang indah-indah dan harganya terjangkau, tentu jauh lebih murah dibanding kalau kita beli di Toko. Dulu memang ada 1 gedung yang dipakai sebagai ruang pamer ikan hias dengan puluhan aquarium didalamnya, dengan hanya membayar Rp.1000,- kita sudah bisa melihat miniatur Sea World. Tapi sayang sekarang sudah tutup, entah apa alasannya.
  • Pantai Kukup terletak di Desa Kemadang Ketjamatan Tanjungsari, sekitar 23Km dari kota Wonosari, bisa ditempuh selama 30 sampai 45 menit dari kota Wonosari. 1,5 jaman kalau dari Kota Jogja. Jalur jalannyapun sangat mudah karena hanya lurus mengikuti sepanjang Jalan Baron. Baru setelah masuk gapura retribusi kita harus ambil yang menanjak ke kiri. Hanya sekitar 1Km dari pantai Baron.
  • Di pantai ini kita akan menjumpai nelayan lokal yang memantjing di bibir pantai atau mentjari rumput laut saat air laut surut... kitapun juga bisa ikut mengunakan jala ketjil untuk mentjari ikan-ikan warna-warni, belut laut dan bintang laut yang banyak terdapat di pantai dangkalnya....
  • Jangan pernah takut kepanasan di pantai yang satu ini.... karena banyak terdapat gua-gua karang yang tjukup besar yang mampu melindungi kita dari teriknya matahari. Bersantai mengelar tikar di gua ini sangat nyaman menikmati keindahan laut, dengan angin yang sepoi-spoi sambil menikmati kelapa muda yang banyak dijajakan di sepanjang pantai.
  • Kuliner dan toko souvenir banyak juga terdapat di pantai ini, selain hotel, karaoke dan joglo tempat pertemuan yang mampu menampung ratusan orang. So, tunggu apalagi... ??? 

Ngembel... sendang banyu mili

  • Seminggu belakangan ini bumi Wonosari diguyur hujan setiap sorenya... tapi tidak untuk sore ini, Senin Legi 7 April 2014 sejak pagi Mentari tanpa malu-malu menampakkan terik sinarnya membakar setiap pribadi yang bergelora akan datangnya Pesta Demokrasi 5 tahun sekali... just few more days!
  • Kesempatan ini tentu tidak kami, saya terutama... sia-siakan untuk jelajahi margi, nikmati hari. Dan pilihan jatuh pada tempat sejuk dipinggir kali Oya dekat dengan Sendang yang berair jernih, segar dan lingkungan yang masih asri. Ya, Ngembel... sebuah tempat rekreasi sehat penuh manfaat.
  • Ngembel terletak di sebelah utara kota Wonosari, sekitar 7 kilometer ke arah Nglipar. Tepat sebelum masuk Jembatan Baja nan megah di aliran kali Oya, di kanan jalan letak Kolam renang Ngembel. Untuk mentjapai ke sana kita perlu menuruni jalan setapak dengan jembatan betonnya yang menambah sensasi tersendiri...
  • Kolam renang ini merupakan kolam renang pertama di Gunungkidul, dibangun sekitar tahun 80 something gitu... teringat dulu waktu saya masih SD bareng temen-temen sekelas kita sering naik Kobutri atau mini bis jurusan Nglipar untuk renang disana tjukup dengan Rp.100,- sadja. Sungguh pengalaman hidup yang tak terlupakan... Tapi saat itu Ngembel sungguh merupakan tempat yang indah, jauh beda dengan sekarang. Waktu pertama dibuka kolam renang ini memiliki taman bermain dan kebun binatang mini, tamannyapun ditata dengan tjukup tjantik, sayangnya dulu belum ada media sosial jadi belum banyak yang narsis nan selfie berfoto-foto ria.
  • Kolam renang ini terdekat kedua di Wonosari setelah Water Palace Kranon, keistimewaannya adalah air yang segar karena langsung dari Sumber air yang selalu mengalir tanpa henti, bebas dari kaporit dan tidak pedih di mata. selain itu terluas dan terdalam... kekurangannya adalah, berlumut jadi lantainya litjin.
  • Kalau berkesempatan berkunjung ke Wonosari, jangan lupa untuk mentjoba pengalaman baru ini... dijamin penuh sensasi dan having fun... karena bisa menikmati keindahan sawah disekitar kolam dan gemeritjik aliran kali Oya yang sudah melegenda...

Sabtu, 05 April 2014

Penasaran... Pantai Kayu Arum

Kegagalan hari kamis kemarin 3 April 2014 tidak mentjiutkan semangat kami untuk tetap mengexplore dan menemukan Pantai Kayu Arum... At least kami sudah mengikuti setiap arahan Google dan Blogger, kamipun tanpa malu berusaha bertanya dan menyusuri jalan yang ada, tetapi setelah 2jaman mentjari naik turun bukit, kamipun kelelahan dan memutuskan untuk menyudahi pentjarian... Tapi tetap ada rentjana untuk kembali ke sana, waktupun harus diatur untuk lebih pagi... Bersyukur dan berterima kasih untuk teman sepengembaraan, pendamping setia Nyi Andreas Seluas Samodra yang selalu setia mendampingi dalam setiap petualangan yang gila dan menantang... Tak terbayang lagi tjapeknya, kaki yang melepuh + kulit yang gosong terbakar... namun tetap berusaha tersenyum saat pemotretan tiba... thanks dear!
Special thanks juga untuk Kel. Andy Kharawanta (SpiritNet Semanu) yang telah berperan banyak dalam membuat Blog ini menjadi terlihat semakin Oyeeee... thanks bro

Kamis, 03 April 2014

Indrayanti, pantai sejuta misteri...

2,3 tahunan belakangan ini Pantai Indrayanti menempati urutan pertama dalam Top Chart kunjungan wisata di Gunungkidul. Peran media sosial setjara tidak sengaja, sangat membantu mempublikasikan pesona pantai ini. Kesan pertama saat saya menginjakkan kaki di pantai Indrayanti, mata kita disuguhkan Hamparan pasir putih nan lembut, anginpun berhembus perlahan, tak kuasa diri ini untuk tidak tjepat-tjepat merasakan kesejukan air beningnya... Sungguh pantai satu ini mengingatkan saya pada pantai-pantai di Caribbean, seperti di negara Bahamas dan Barbados. Dengan bangga saya berujar, ternyata di daerahku keindahan pantainya tidak kalah dengan tempat-tempat tujuan wisata dunia....


  • Indrayanti bukanlah nama sesungguhnya, tapi juga bukan nama samaran... Nama pantai ini dulunya adalah Pantai Pulang Syawal, masyarakat lokal biasa menyebutnya. Setelah kedatangan investor yang bergerak di bidang kuliner dan membuka Kafe & Resto "Indrayanti" maka wisatawan yang berkunjung mengira itulah namanya dan sampai sekarang Indrayanti lebih dikenal sebagai nama pantai tersebut, bukan Pulang Syawal.
  • Pantai Indrayanti terletak di Ketjamatan Tepus kabupaten Gunungkidul, menyebut kata Tepus, tentu yang timbul dalam benak kita adalah daerah yang tandus, kering dan sulit air. Tapi jangan salah bung, Tepus kini adalah daerah yang hijau, subur dan air melimpah. Geliat perekonomiannya sangatlah maju pertanian dan pariwisata adalah dua sumber utama pendapatan daerah ini.
  • Untuk mentjapai Pantai Indrayanti tidaklah terlampau sulit markulit, pantai ini ada diantara pantai Sundak dan pantai Siung, 2 pantai yang tak kalah indahnya dan akan ditampilkan penulis diedisi tulisan berikutnya. Dari kota Jogja bisa ditempuh melalui jalan darat sekitar 2 jam. ada 2alternatif jalur yang bisa dipakai yaitu, Lewat jalur Baron atau lewat jalur Tepus, keduanya menampilkan 2 sensasi berkendaraan yang berbeda, lewat jalur Baron berarti kita akan menyusuri jalan yang langsung menuju ke pantai pantai sekitar dengan hamparan tanaman hijau dan bukit-bukitnya yang indah. kalau lewat jalur Tepus, kita akan disuguhi Kearifan Lokal dengan perkampungan yang asri dengan penduduknya yang ramah bersahaja...
  • Fasilitas yang tersedia di pantai Indrayanti adalah yang terlengkap di Gunungkidul, dengan Jet Sky yang jadi andalannya... per 15 menit dikenakan biaya Rp.250.000,-  Kafe, Resto, Warung, Penginapan dan payung pantai tersedia untuk para wisatawan... Ombaknya yang bersahabat sangat tjotjok untuk sekedar bermain air dan pasir di pantai...
  • Dah gak sabar kan pingin ke sana menikmati alam nan asri... Pantai Indrayanti... Keindahan Sunsetnya melambungkan angan kita serasa di Kuta Bali...