Kiranya Kasih Sukatjita dan Damai Sejahtera menyertai Saudara senantiasa - Tuhan Memberkati, amin

Jumat, 28 November 2014

Pantai Wohkudu


Hari-hari belakangan ini banyak surfing di Google tentang pantai-pantai baru yang belum pernah dikunjungi. Selain karena gak ada kerjaan juga karena internet gratisan dari 3… Yang membuat mata terbelalak karena kaget, ternyata ada 69 pantai yang tertjatat di 7 Ketjamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul ini… amazing!

Seperti yang sudah kami rentjanakan akhirnya kemarin tgl, 27 November 2014 jam 10 pagi kami putuskan untuk explore Pantai Baru di Ketjamatan Panggang. Menyebut nama Panggang berarti kita akan melewati jalan yang lumayan sepi dan lapang, tidak seperti jalur pantai Baron yang sudah berubah menjadi jalan metropolitan karena matjetnya, aneh ya… di Gunungkidul ini tjuma sepanjang  Jl.Baron yang sering matjet, nothing else!

Bekal piknik kali ini lumayan banyak dan berat, karena memang pantai yang dituju adalah pantai di negeri antah berantah yang jauh dari keramaian dan tempatnya yang tersembunyi di balik dua bukit. Dengan atjuan jalan yang didapat dari beberapa Blog dan semua sudah tersimpan rapi di HP jadulku, kami bergegas untuk berangkat, tjuatja sangat mendukung… sekitar 25-an derajat Celcius, gak begitu panas… seperti dugaan kami sebelumnya jalan raya Wonosari Panggang sangat lengang dan nyaman…
Kami juga melewati Suaka Marga Satwa Paliyan dekat Are latihan tempur TNI... juga tempat pembibitan tanaman ....

Setengah jam kemudian kami sudah sampai di Ketjamatan Panggang… tinggal tjari plang penunjuk arah ke pantai. Yang kami pilih Plang ke Pantai Gesing, karena pantai Wohkudu tepat di sebelah barat pantai Gesing. Lurus kami ikuti jalan tjor blok yang ada, tak ketinggalan kami beli air mineral di warung kampung yang kami lewati, sekedar untuk bertanya arah. Jalan yang berliku naik turun tidak kami hiraukan saking excited –nya kami akan pantai yang baru… 
dan imbasnya kami harus nyasar mentok sampai jalan buntu di Pantai Kesirat yang sangat terkenal bagi pagi para Mantjing Mania…


Setelah tanya untuk kesekian kalinya akhirnya sampai juga ke tempat parkir motor yang berupa gubug sederhana, sebenarnya gubug itu dipakai parkiran motor dan sepeda para petani setempat yang mengamankan kendaraan mereka dari terik matahari dan hujan. Gak ada tukang parkirnya, bayarnyapun alakadarnya, kami menyelipkan uang di atap gubuk (gak ngasih juga gak papa, kalau tega) so... masuk Pantai ini gratis tanpa melewati TPR, dari situ masih harus jalan turun bukit untuk sampai ke Pantai Wohkudu, sungguh suatu pengalaman yang menantang, jalannyapun tidak bisa dikategorikan jalan setapak yang bagus karena berbatu terjal, runtjing tidak beraturan dan sempit diapit semak yang gatal dan berduri…

Temukan pohon Kelapa yang menjadi penanda perjalanan tinggal separo lagi dari total 1km perjalanan yang harus ditempuh… diajeng sempat takut karena Kera ekor panjang yang banyak berseliweran di semak dan bebatuan… tapi don’t worry mereka jinak-jinak kok dan tidak menganggu.

Setelah ketemu jalan yang hampir 90’ kemiringannya, berarti kita sudah sampai... kita langsung disuguhi suatu pemandangan pantai dengan pasir putihnya dang diapit dua bukit… panjang pantainya hanya kira-kira 30-an meter. Ketjil memang untuk ukuran pantai di Gunungkidul, karena biasanya pantai-pantai di sini luas dan lapang.

Kepenatan setelah jalan dibawah terik matahari terbayarkan dengan memandang indahnya pantai satu ini, tjelukan yang sedjuk dan nyaman memanjang di sisi barat pantai… tikarpun kami tebarkan, kaki kami slonjorkan… nikmateee rekkk… udara segar angina laut yang menerpa pelan, uadeemmm sekali…

Sebelum kami sudah ada sepasang muda-muda yang asik mandi di pantai, bukan muda mudi karena memang 2 tjowok yang kelihatan intim akrab sekali, dari basa-basi yang kami lantjarkan mereka mengaku dari Sleman dan sudah sejak jam 9 pagi di sini. Selang setengah jam kemudian mereka harus pergi untuk melanjutkan ke pantai berikutnya.


Tinggallah kami berdua di pantai nan elok ini, just like our private beach… just two of us! Tak membuang-buang waktu segera kami klak-klik foto-foto mengabadikan moment indah ini. Berbekal Nikon D3100 dan Nikon Coolpix kami berpose sana-sini dengan gaya ala kadarnya...


Suasana yang sejuk berubah menjadi adem, mendung menggelantung di angkasa, kamipun bergegas untuk menyudahi piknik kali ini, dengan membawa pulang kesan yang tak terkatakan... benar-benar Our Quality time untuk bersama 'berdua' sadja...

Bagi yang suka berpetualang di alam bebas pantai ini sangat tjotjok untuk ditjoba, jangan lupa perlengkapan harus ditata sebelum memulai ekspedisi ini, minimal pakailah sepatu keds yang nyaman dan tidak litjin, bawa bekal makan dan minum settjukupnya, karena jarak dengan warung terdekat sekitar 5km, bawa jas hujan atau jaket anti air, karena saat kami disana hujan padahal di down town Panggang tjerah tjeria... gak bisa diprediksi-lah!



Jangan pernah merasa takut atau malu bertanya kepada Petani setempat yang kita temui di jalan, karena ke Pantai ini nihil petunjuk atau plang penanda. Sebab pantai ini memang tidak dibuka untuk umum, karena akses jalannya yang sulit. Mungkin 5 tahun ke depan pantai ini bisa menjadi tujuan wisata seperti pantai-pantai pendahulunya seperti Baron, Kukup dan Krakal.



Dear guys ini dulu info jalan-jalan kami... tunggu edisi berikutnya!

Rabu, 05 November 2014

Pantai Wediombo


Hai sahabat petjinta Jalan-jalan,
Masih di kawasan Kabupaten Gunungkidul, kali ini kita akan menuju ke Pantai Wediombo… arah tenggara di desa Jepitu kawasan Ketjamatan Girisubo, agak jauh memang.



Pantai ini sangat berbeda dengan pantai-pantai yang sudah kita kunjungi sebelumnya… biasanya pantai dengan hamparan pasir yang luas, tetapi pantai yang satu ini terjal berbatu, terdapat banyak tjelukan yang menyerupai kolam ketjil sehingga bagi kalian yang suka dengan ikan hias sangat tjotjok untuk mentjoba berburu dengan jarring ketjil atau bahkan hanya dengan tangan, sangat mengasikkan…




Tanggal 7 September 2012, Sehabis doa pagi di GBI kami bergegas untuk mewujudkan rentjana kami untuk ke pantai yang agak jauh… Jam masih begitu pagi, sekitar jam 7-an, sepanjang jalan kami temui anak-anak sekolah yang mulai berangkat… sampai di pos retribusipun masih tutup. Dalam sehari kami kunjungi 4 pantai yaitu Pantai Wediombo, Siung, Jogan dan Pok Tunggal.

 Sekedar bernostalgila dengan Beat yang kini sudah berpindah tangan... alias wis payu!

Karena pantainya yang suepi makanya sangat tjotjok bagi anak muda seperti kami... :D



Tapi untuk edisi kali ini saya hanya akan menampilkan Pantai Wediombo, pantai yang ‘kurang’ terkenal dibanding dengan kejayaan pantai Baron atau Indrayanti.





Saat sampai sanapun kami terlihat hanya sendiri, nobody else! Gak ada penjual makanan dan minuman, tjuma ada rumah tempat kami menitipkan motor yang dijaga seorang bapak paruh baya… tapi bukan berarti tidak ada warung ya guys, karena warungnya ada toilet umum juga tersedia, tapi ‘kebetulan’ tutup.





Jalan menuju pantai berupa tangga berundak yang tjuram, lumayan tinggi… kurang representative untuk ukuran pantai Gunungkidul…
Di bibir pantai banyak ditumbuhi pohon yang rimbun sehingga eyup tur isis (isis tenan dan bukan isis yang di irak yaa… :D ) Banyaknya pohon bukan tanpa masalah, karena otomatis daun dan ranting keringnya jatuh ke pantai sehingga membuat pantai dan airnya agak kotor penuh daun dan ranting kering…




Di sebelah timur pantai banyak nelayan yang sedang memantjing… hasilnya selain dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari juga ditawarkan kepada para pengunjung yang ingin mentjoba ikan laut segar hasil pantjingan mereka. Jenis ikan yang mereka dapat ikan-kan yang sama yang kami jumpai di pasar Wonosari, namanya apa – kurang paham!

Sampai ketemu di edisi berikutnya...