Sahabat penyuka Jalan-jalan, kali ini kita akan ke pulau Bali, pulau yang paling terkenal di Republik ini… Liburan ini kami jalani kemarin tgl 17-20 November 2014… Hanya gara-gara Flight-ku CX Cathay Pacific yang transit dari Hong Kong ke Denpasar, kesempatan itu tidak aku sia-siakan. Untuk menikmati keindahan pulau Dewata tersebut. Dengan bantuan my good friend Mr.Pawiro Lor Gembiraloka sang empunya Gudang Tiket makanya tiketku diurus untuk mundur sampai tgl 20 November yang Denpasar – Jogja. Lewat beliau juga istriku tertjinta bisa terbang GA Jogja – Denpasar + Voucher Hotel kami di The Sun Hotel and Spa di jantung kota wisata Legian Kuta Bali… yang so confortable… suwun ya om Pawiro. So, bagi sahabat Team Member yang masih binun mo liburan ke mana… atau butuh tiket dan voucher hotel dengan harga bersahabat, segera hubungi via fb : Pawiro Lor Ambarukmo dan atau Gudang Tiket Promo.
Hari ke-2
di Bali kami putuskan untuk mengunjungi pantai yang lagi hit di Bali yaitu
Pantai Pandawa… gak begitu banyak yang bisa dilihat dan nikmati di sini makanya
kami langsung menuju ke obyek berikutnya yaitu Pura Uluwatu…
Perjalanan
dengan Vario butut ke Uluwatu ternyata jauh, tapi enaknya jalannya alusss,
lurus dan lumayan sepi… hanya sesekali ketemu kendaraan penduduk sekitar.
Nih sedikit info tentang Pura Uluwatu yang aku kopas
dari blog…
Pura
Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung.
Pura
yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang
terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang
dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.
Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari
abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala
aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu
Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri
perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini.
Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura
Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura
terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga
kesucian pura.
Pura
Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya
dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura
Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini
mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari
piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura
Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi
Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.
Pura
Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu
yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar,
bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini
terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali
yang memang amat cantik.
Pura Uluwatu kira-kira hanya satu jam dari bandara Ngurah Rai Denpasar
Bali, Menyambangi Pura Uluwatu paling
baik adalah pada sore hari, sehingga Anda bisa menyaksikan matahari tenggelam
dengan siluet Pura Uluwatu yang mengagumkan.
Monyet-monyet yang hidup di pura ini memiliki kebiasaan mengambil barang-barang bawaan wisatawan seperti: kamera, tas dan kacamata. Jadi jaga baik-baik barang-barang bawaan Anda.
Monyet-monyet yang hidup di pura ini memiliki kebiasaan mengambil barang-barang bawaan wisatawan seperti: kamera, tas dan kacamata. Jadi jaga baik-baik barang-barang bawaan Anda.
Dari
sekian banyak pura-pura Hindu yang Anda ingin kunjungi di Bali, Pura Luhur
Uluwatu pasti salah satunya. Pura ini berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan
Kuta, Badung. Pura ini berdiri megah di ketinggian 97 meter di atas permukaan
laut berpijak pada anjungan batu karang terjal dan tinggi serta menjorok ke
laut, di ujung barat daya pulau Bali.
Pura Uluwatu Bali, memiliki status sebagai Pura Sad
Kahyangan Jagat atau penyangga poros mata angin pulau Bali. Terletak di atas
sebuah bukit karang dengan ketinggian sekitar 97 m di atas permukaan laut.
Lokasi berdirinya bangunan pura, membuat wisatawan yang datang berkunjung,
tidak hanya bisa menikmati suasana yang sakral dan religius, tetapi juga
pemandangan yang indah. Lokasi ini pula yang memunculkan nama Uluwatu dalam
bahasa Sanskerta yang berarti puncak batu.
Selain daya tarik tersebut, wisatawan juga dapat
menyaksikan tari tradisional Bali, yaitu Tari Kecak Uluwatu. Tari
ini dimainkan oleh 50-100 orang penari. Penari kecak akan duduk melingkar dan
memakai kain sarung berwarna hitam putih.
Para penari umumnya laki-laki dan
lakon yang diceritakan biasanya cerita Ramayana. Ciri khas tari kecak adalah
suara cak,cak, cak yang diucapkan oleh penari penari laki-laki sambil saling
bersahut-sahutan. Biasanya tarian Kecak Uluwatu dipentaskan pada pukul
18.00-19.00 WITA.
Selain itu, wisatawan juga dapat menemukan banyak
restoran yang menyajikan berbagai menu makanan atau minuman dengan harga yang
bervariasi.
Sampai ketemu di edisi jalan-jalan berikutnya yaaa...
salam jalan-jalan... GBU slalu.
Sampai ketemu di edisi jalan-jalan berikutnya yaaa...
salam jalan-jalan... GBU slalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar