Hari-hari belakangan ini banyak
surfing di Google tentang pantai-pantai baru yang belum pernah dikunjungi. Selain
karena gak ada kerjaan juga karena internet gratisan dari 3… Yang membuat mata
terbelalak karena kaget, ternyata ada 69 pantai yang tertjatat di 7 Ketjamatan
yang ada di Kabupaten Gunungkidul ini… amazing!
Seperti yang sudah kami
rentjanakan akhirnya kemarin tgl, 27 November 2014 jam 10 pagi kami putuskan
untuk explore Pantai Baru di Ketjamatan Panggang. Menyebut nama Panggang
berarti kita akan melewati jalan yang lumayan sepi dan lapang, tidak seperti
jalur pantai Baron yang sudah berubah menjadi jalan metropolitan karena
matjetnya, aneh ya… di Gunungkidul ini tjuma sepanjang Jl.Baron yang sering matjet, nothing else!
Bekal piknik kali ini lumayan
banyak dan berat, karena memang pantai yang dituju adalah pantai di negeri
antah berantah yang jauh dari keramaian dan tempatnya yang tersembunyi di balik
dua bukit. Dengan atjuan jalan yang didapat dari beberapa Blog dan semua sudah
tersimpan rapi di HP jadulku, kami bergegas untuk berangkat, tjuatja sangat
mendukung… sekitar 25-an derajat Celcius, gak begitu panas… seperti dugaan kami
sebelumnya jalan raya Wonosari Panggang sangat lengang dan nyaman…
Kami juga melewati Suaka Marga Satwa Paliyan dekat Are latihan tempur TNI... juga tempat pembibitan tanaman ....
Setengah jam kemudian kami sudah
sampai di Ketjamatan Panggang… tinggal tjari plang penunjuk arah ke pantai. Yang
kami pilih Plang ke Pantai Gesing, karena pantai Wohkudu tepat di sebelah barat
pantai Gesing. Lurus kami ikuti jalan tjor blok yang ada, tak ketinggalan kami
beli air mineral di warung kampung yang kami lewati, sekedar untuk bertanya
arah. Jalan yang berliku naik turun tidak kami hiraukan saking excited –nya kami
akan pantai yang baru…
dan imbasnya kami harus nyasar mentok sampai jalan buntu di Pantai Kesirat yang sangat terkenal bagi pagi para Mantjing Mania…
Setelah tanya untuk kesekian
kalinya akhirnya sampai juga ke tempat parkir motor yang berupa gubug
sederhana, sebenarnya gubug itu dipakai parkiran motor dan sepeda para petani setempat yang mengamankan kendaraan mereka dari terik matahari dan hujan. Gak ada tukang parkirnya, bayarnyapun alakadarnya, kami menyelipkan uang di atap gubuk (gak ngasih juga gak papa, kalau tega) so... masuk Pantai ini gratis tanpa melewati TPR, dari situ masih harus jalan turun bukit untuk sampai ke Pantai
Wohkudu, sungguh suatu pengalaman yang menantang, jalannyapun tidak bisa
dikategorikan jalan setapak yang bagus karena berbatu terjal, runtjing tidak beraturan
dan sempit diapit semak yang gatal dan berduri…
Temukan pohon Kelapa yang menjadi
penanda perjalanan tinggal separo lagi dari total 1km perjalanan yang harus
ditempuh… diajeng sempat takut karena Kera ekor panjang yang banyak berseliweran
di semak dan bebatuan… tapi don’t worry mereka jinak-jinak kok dan tidak
menganggu.
Setelah ketemu jalan yang hampir 90’
kemiringannya, berarti kita sudah sampai... kita langsung disuguhi suatu pemandangan pantai dengan pasir
putihnya dang diapit dua bukit… panjang pantainya hanya kira-kira 30-an meter. Ketjil
memang untuk ukuran pantai di Gunungkidul, karena biasanya pantai-pantai di
sini luas dan lapang.
Kepenatan setelah jalan dibawah
terik matahari terbayarkan dengan memandang indahnya pantai satu ini, tjelukan
yang sedjuk dan nyaman memanjang di sisi barat pantai… tikarpun kami tebarkan,
kaki kami slonjorkan… nikmateee rekkk… udara segar angina laut yang menerpa
pelan, uadeemmm sekali…
Sebelum kami sudah ada sepasang
muda-muda yang asik mandi di pantai, bukan muda mudi karena memang 2 tjowok yang kelihatan intim akrab sekali, dari basa-basi yang kami lantjarkan mereka
mengaku dari Sleman dan sudah sejak jam 9 pagi di sini. Selang setengah jam
kemudian mereka harus pergi untuk melanjutkan ke pantai berikutnya.
Tinggallah kami berdua di pantai
nan elok ini, just like our private beach… just two of us! Tak membuang-buang
waktu segera kami klak-klik foto-foto mengabadikan moment indah ini. Berbekal Nikon
D3100 dan Nikon Coolpix kami berpose sana-sini dengan gaya ala kadarnya...
Suasana yang sejuk berubah menjadi adem, mendung menggelantung di angkasa, kamipun bergegas untuk menyudahi piknik kali ini, dengan membawa pulang kesan yang tak terkatakan... benar-benar Our Quality time untuk bersama 'berdua' sadja...
Bagi yang suka berpetualang di alam bebas pantai ini sangat tjotjok untuk ditjoba, jangan lupa perlengkapan harus ditata sebelum memulai ekspedisi ini, minimal pakailah sepatu keds yang nyaman dan tidak litjin, bawa bekal makan dan minum settjukupnya, karena jarak dengan warung terdekat sekitar 5km, bawa jas hujan atau jaket anti air, karena saat kami disana hujan padahal di down town Panggang tjerah tjeria... gak bisa diprediksi-lah!
Jangan pernah merasa takut atau malu bertanya kepada Petani setempat yang kita temui di jalan, karena ke Pantai ini nihil petunjuk atau plang penanda. Sebab pantai ini memang tidak dibuka untuk umum, karena akses jalannya yang sulit. Mungkin 5 tahun ke depan pantai ini bisa menjadi tujuan wisata seperti pantai-pantai pendahulunya seperti Baron, Kukup dan Krakal.
Dear guys ini dulu info jalan-jalan kami... tunggu edisi berikutnya!